Al-Qur'an sebagai landasan hidup manusia memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki oleh kitab-kitab yang lain. Beberapa keistimewaan tersebut antara lain:
1. Keistimewaan Tilawah (membaca) Alquran adalah sebuah kitab yang harus dibaca, bahkan sangat dianjurkan untuk dijadikan sebagai bacaan harian. Allah Swt. menilainya sebagai ibadah bagi siapapun yang membacanya. Pahala yang Allah berikan tidak dihitung per ayat atau per kata, melainkan per huruf, sebagaimana penielasan Rasulullah Saw.
"Saya tidak mengatakan bahwa Alif Lam Mim itu satu huruf, namun Alif adalah satu huruf, Lam satu huruf, dan Mim satu huruf."
2. Keistimewaan Tadabbur (merenungkan) Al-Qur’an mampu menjadi ruh (penggerak) bagi kemajuan kehidupan manusia manakala selalu dibaca dan ditadabburkan makna yang terkandung dalam setiap ayat-ayatnya. Allah Swt. berfirman:
"Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu sebuah run (Alquran) dengan perintah Kami. Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah Alkitab itu dan tidak pula mengetahui apakah iman itu? Tetapi Kami menjadikan Al-qur’an itu cahaya, yang Kami tunjukki dengannya siapa yang Kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Dan sesungguhnya Kami benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus. "(QS. 42:52)
"lni adalah sebuah Kitab yang kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka mentadabburkan ayat-ayatNya dan supaya menjadi peringatan bagi orang-orang yang berakal." (QS. 38:29)
3. Keistimewaan Hifzh (menghafal) Al-Qur’an selain dibaca dan direnungkan juga perlu untuk dihafal. Dipindahkan dari tulisan ke dalam dada, karena hal ini merupakan ciri khas orang-orang yang diberi ilmu, juga sebagai tolok ukur keimanan dalam hati seseorang. Allah Swt. berfirman:
"Sebenarnya Alquran itu adalah ayat-ayat yang jelas di dalam dada-dada orang yang diberi ilmu, dan tidaklah mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang dzalim. "(QS. 29:49)
Rasulullah Saw. Bersabda:
"Sesungguhnya orang yang di dalam dadanya tidak terdapat sebagian ayat dari pada Al-Qur’an, bagaikan rumah yang tidak berpenghuni."
Buku ini disusun untuk membantu kaum muslimin agar dapat menikmati keistimewaan yang pertama, yaitu tilawah. Pada hakikatnya tilawah bukanlah hal yang sederhana, namun dalam bertilawah seorang qari' (pembaca) dituntut untuk menjaga keaslian {Asholah) bacaan Al-Qur’an seperti yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw. melalui Jibril. Allah Swt. berfirman:
"Apabila kami Telah selesai membacakannya Maka ikutilah bacaannya itu. "(OS. 75:18)
Karena itu, Rasul pun menunjuk dan memberi kepercayaan kepada beberapa orang sahabat untuk mengajarkannya, di antara mereka adalah Muadz bin Jabal, Ubay bin Ka'ab, dan Salim Maula Abi Hudzaifah. Para sahabat kemudian mengajarkan kepada para tabi'in, dan demikianlah seterusnya Alquran diajarkan secara turun temurun dalam keadaan asli tanpa terkurangi huruf-hurufnya, kalimat-kalimatnya, bahkan sampai teknis membacanya. Untuk menjaga keaslian Alquran, ulama menjaga sanad Alquran (runtutan para pengajar Alquran sejak zaman Rasul hingga sekarang). Maka tidak heran kalau Imam Al-Jazari mewajibkan kepada setiap muslim untuk membaca dengan tajwid, karena hal ini merupakan penjagaan terhadap keaslian Alquran.
Klik di sini untuk mendapatkan bukunya GRATIS!!!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
SOCIALIZE IT →